Dalam tulisan ini akan membahas tutur adat Mandailing. Kita sering mendengar seorang anak memanggil dengan tutur Uda, Ujing, Ambou, Uwa dan lainnya. Bagaiman hal itu bisa terjadi? Tulisan ini akan membantu untuk memahami hal tersebut.
"UDA"
Uda adalah panggilan untuk adik laki-laki kandung ayah kita. Misalnya si Ayah memiliki adik laki-laki maka anak si Ayah ini (laki-laki dan perempuan) memiliki tutur Uda kepada adik si Ayah tersebut. Untuk tutur kepada istri Uda adalah Nanguda
Disisi lain, panggilan Uda juga terjadi pada laki-laki yang bukan adik kandung si Ayah dengan catatan si Ayah lebih muda usianya dibanding laki-laki tersebut dan memiliki Marga yang sama.
Disisi lain, panggilan Uda juga terjadi pada laki-laki yang bukan adik kandung si Ayah dengan catatan si Ayah lebih muda usianya dibanding laki-laki tersebut dan memiliki Marga yang sama.
"UWA"
Uwa adalah panggilan untuk kakak/abng laki-laki kandung ayah kita. Misalnya si Ayah memiliki abng laki-laki maka si anak (laki-laki dan perempuan) memiliki tutur Uwa kepada abang si Ayah tersebut. Adapun turu kepada istri Uwa, tersebut yaitu sama.
Di sisi lain, panggilan Uwa juga terjadi pada laki-laki yang bukan abang kandung si Ayah dengan catatan si Ayah lebih muda dibandingkan laki-laki tersebut serta memiliki Marga yang sama.
Di sisi lain, panggilan Uwa juga terjadi pada laki-laki yang bukan abang kandung si Ayah dengan catatan si Ayah lebih muda dibandingkan laki-laki tersebut serta memiliki Marga yang sama.
"UJING"
Ujing adik perempuan ibu kita. Misalnya Ibu kita memiliki abng dan adik perempuan. Lalu, kita, sebagai anak memanggil, bertutur Ujing kepada adik ibu kita. Kemudian, tutur kepada suami dari Ujing kita tersebut adalah "Uda", namanya uda sian Ujing. Bukan uda adik kandung ayah.
"UMA TOBANG"
Uma Tobang adalah kakak kandung Ibu. Misalnya, Ibu memiliki kakak kandung, maka si anak memiliki tutur Uma Tobang. Adapun tutur kepada suami Uma Tobang tersebut adalah Ayah Tobang.
"TULANG"
Tulang adalah abng dan adik (laki-laki) kandung Ibu. Misalnya, Ibu memiliki abng dan adik (laki-laki) maka tutur si anak adalah Tulang, baik yang sudah menikah atau belum. Adapun tutur kepada Istri Tulang adalah Nantulang
"OPPUNG BAYO"
Oppung Bayo adalah tutur kepada orang tua Ibu. Ayah dan Ibu dari ibu disebut sebagai Oppung Bayo. Adapun tutur kepada orang tua Ayah adalah Oppung Suhut
"AKKANG"
Akkang adalah tutur si anak kepada istri Abng sedarah. Contohnya, anak Uwa menikah dengan seorang wanita. Maka adik dari abng ini (laki-laki dan perempuan) memiliki tutur Akkang karena pasangan tutur Abang adalah Akkang.
"AMBOU"
Ambou adalah adik (pr) kandung Ayah. Turut Ambou ini dituturkan oleh si anak kepada saudara (pr) kandung Ayah. Adapun tutur kepada suami Ambou adalah Amangboru
Ujing adik perempuan ibu kita. Misalnya Ibu kita memiliki abng dan adik perempuan. Lalu, kita, sebagai anak memanggil, bertutur Ujing kepada adik ibu kita. Kemudian, tutur kepada suami dari Ujing kita tersebut adalah "Uda", namanya uda sian Ujing. Bukan uda adik kandung ayah.
"UMA TOBANG"
Uma Tobang adalah kakak kandung Ibu. Misalnya, Ibu memiliki kakak kandung, maka si anak memiliki tutur Uma Tobang. Adapun tutur kepada suami Uma Tobang tersebut adalah Ayah Tobang.
"TULANG"
Tulang adalah abng dan adik (laki-laki) kandung Ibu. Misalnya, Ibu memiliki abng dan adik (laki-laki) maka tutur si anak adalah Tulang, baik yang sudah menikah atau belum. Adapun tutur kepada Istri Tulang adalah Nantulang
"OPPUNG BAYO"
Oppung Bayo adalah tutur kepada orang tua Ibu. Ayah dan Ibu dari ibu disebut sebagai Oppung Bayo. Adapun tutur kepada orang tua Ayah adalah Oppung Suhut
"AKKANG"
Akkang adalah tutur si anak kepada istri Abng sedarah. Contohnya, anak Uwa menikah dengan seorang wanita. Maka adik dari abng ini (laki-laki dan perempuan) memiliki tutur Akkang karena pasangan tutur Abang adalah Akkang.
"AMBOU"
Ambou adalah adik (pr) kandung Ayah. Turut Ambou ini dituturkan oleh si anak kepada saudara (pr) kandung Ayah. Adapun tutur kepada suami Ambou adalah Amangboru
Komentar
Posting Komentar