Langsung ke konten utama

Metode Belajar Angka 1-10

Metode ini adalah metode hasil buatan sendiri

Pertama
Guru mengajarkan angka 1 hingga 10, yaitu dengan cara guru mengucapkan angka lalu di ikuti oleh siswa. Angka yang diucapkan guru satu persatu angka. Kemudian, dilanjutkan dengan mengucapkan dua perdua angka hingga selanjutnya.
 Contoh:

Satu Per Satu Angka
 Guru: Satu (1)
 Murid: Satu (1)

Guru: Dua (2)
Murid: Dua (2)

Guru: Tiga (3)
Murid: Tiga (3)

Guru: Empat (4)
Murid: Empat (4)

Dan seterusnya hingga angka sepuluh

Dua Per Dua Angka
Guru: Satu, Dua (1,2)
Murid: Satu Dua (1,2)

Guru: 3,4 (Tiga, Empat)
Murid:3,4 (Tiga, Empat)

Dan seterusnya hingga angka sepuluh

Selanjutnya untuk memperlancar siswa tentang angka tersebut. Guru membagi siswa berpasang-pasangan atau 2 orang satu kelompok. Setelah itu, siswa mengulangi pelajaran angka tersebut mulai dari Satu Per Satu Angka hingga Dua per Dua Angkat. 

Tahap Selanjutnya adalah memperlancar hitungan siswa dengan cara:
Guru mengajari siswa menghitung dari angka satu hingga sepuluh. Setelah itu guru mengajari siswa menghitung dari sepuluh ke angka satu. 
Contoh:
 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
10,9,8,7,6,5,4,3,2,1

Tahap Terakhir
Setiap siswa menuliskan nomor handphone mereka atau angka dengan jumlah 12 di kertas selembar. Lalu guru membagi siswa menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan B. Kelompok B membentuk lingkaran dalam dan kelompok B membentuk lingkaran luar. Kelompok B menghadap ke kelompok A. Jadi A dan B saling berhadapan. Setelah itu siswa saling bertanya berapa angka yang mereka tuliskan di kertas mereka.
Untuk lebih menarik, Siswa berputar ke kanan dengan bernyanyi dengan tujuan mengganti pasangan mereka. Jika lagunya telah selesai siswa pun berhenti berputar, dan bertanya kembali bertanya kepada temannya yang ada di depannya.

Sekian
Moga bermanfaat 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Metode Reading Yang Bikin Siswa Aktif Dalam Belajar

1. True/False  True (benar) dan False (salah) adalah salah satu metode Reading (membaca). Cara pelaksanaanya adalah dengan menuliskan kalimat yang benar dan salah tentang teks yang akan di baca. Dengan demikian siswa akan lebih mudah memahami teks tersebut. 2. Menysusun kalimat sesuai dengan informasi text   Rearrange (menysusun) kalimat yang telah tersedia. Siswa diperintahkan untuk menyusun kalimat sesuai dengan urutan yang semestinya mulai dari urutan pertama (1) hinggan yang terakhir.   Contohnya: Tentukan urutan kalimat-kalimat berikut ini berdasarkan teks diatas. --- Ibu memasak di dapur --- Ibu memandikan adik saya --- Ibu belanja ke pasar --- Kami sarapan bersama Jawaban 1. Ibu belanja ke pasar 2. Ibu memasak di dapur 3. Ibu memandikan adik saya 4. Kami sarapan bersama 3. Find my words / Temukan kata saya Teks yang banyak sangat membosankan untuk dibaca oleh siswa. Sehingga guru harus memiliki pendekatan yang baik supaya siswa mau memba...

Do, Does and Did

Do When we use "do"? We use it for simple present tense, negative and interrogative sentence. For example. I play volleyball (positif sentence) I don't  play volleyball (negative sentence) Do you play volleyball? They eats mango They don't eat mango Do  they eat mango? We clean the living room We don't clean the living room Do we clean the living room? You close the main gate You don't   close the main gate Do  you close the main gate? Does When we use "does"? We use it for simple present tense, negative and interrogative sentence. For example She types her homework She doesn't type her homework Does  she type her homework? He cooks omelette in the kitchen He doesn't   cook omelette in the kitchen Does he cook omelette in the kitchen? It walks around here It doesn't  walk around here Does   it walk around here? Did When we use "did"? We use it for simple past tense, negative and interroga...

Antara Puasa Nazar dan Puasa Senin-Kamis

Saya pernah memiliki niat untuk bernazar jika impian saya tercapai. Ternyata impian saya dikabulkan Allah swt (alhamdulillah). Terus saya melaksanakan nazar tersebut. Ditengan-tengah pelaksanaan nazar saya, saya melakukan puasa nazar di hari senin (atau kamis, saya lupa) sehingga teman saya yang lain juga ikut sahur. Terus, saya berniat untuk berpuasa sunnah senin dan nazar. Waktu itu suara niatnya saya sedikit kedengaran (niat saya menggunakan bahasa Indonesia "sengaja aku puasa sunnah senin dan nazar lillahi taala"). Kemudian, teman saya menegur saya dan langsung melakukan commentar bahwa niatnya didahulukan puasa nazar terus puasa sunnah senin. Dengan komentar itu saya langsung mengubah redaksi niat saya. Teman saya yang memberikan komentar tersebut adalah alumni Al Azhar Cairo.  Namun sampai saat ini saya belum pernah membaca alasan kenapa harus niat puasa nazar terlebih dahulu dibanding puasa sunnah hari senin. Mungkin niat antara puasa nazar dengan puasa sunnah hari s...