Saya pernah memiliki niat untuk bernazar jika impian saya tercapai. Ternyata impian saya dikabulkan Allah swt (alhamdulillah). Terus saya melaksanakan nazar tersebut. Ditengan-tengah pelaksanaan nazar saya, saya melakukan puasa nazar di hari senin (atau kamis, saya lupa) sehingga teman saya yang lain juga ikut sahur. Terus, saya berniat untuk berpuasa sunnah senin dan nazar. Waktu itu suara niatnya saya sedikit kedengaran (niat saya menggunakan bahasa Indonesia "sengaja aku puasa sunnah senin dan nazar lillahi taala"). Kemudian, teman saya menegur saya dan langsung melakukan commentar bahwa niatnya didahulukan puasa nazar terus puasa sunnah senin. Dengan komentar itu saya langsung mengubah redaksi niat saya. Teman saya yang memberikan komentar tersebut adalah alumni Al Azhar Cairo. Namun sampai saat ini saya belum pernah membaca alasan kenapa harus niat puasa nazar terlebih dahulu dibanding puasa sunnah hari senin. Mungkin niat antara puasa nazar dengan puasa sunnah hari senin sama halnya dengan niat sholat qabliyah jumat dengan niat sholat tahiyyatul masjid, yaitu mendahulukan niat qabliyah jumat lalu niat tahuyyatul masjid. Benar kan? kalau salah silahkan dicomment dengan pengarahan yang semestinya.
Apakah pembaca pernah melakukan hal yang sama dengan saya, silahkan bagi cerita para pembaca di kolom komentar.
Notes
Moga tulisan ini bermanfaat, Amin.
kak. bagaimana jika tidak bisa memenuhi puasa nazar kita ? apa yang harus saya lakukan
BalasHapusSelusinya Kasi Makan 10 Fakir Miskin/Beri pakaian 10 Fakir Miskin/Bebaskan Hamba Sahaya. Jika tak sanggup maka puasa 3 hari
BalasHapusSumber: Youtobe/Channel Ustadz Menjawab