Judul ini artikel ini adalah tentang keluarga yang memiliki keinginan sendiri-sendiri antara suami dan istri.
Permainan Tarik Tambang (TT) sudut A akan menarik sekuat mungkin tali ke arahnya dan sudut B juga melakukan hal yang sama. Sehingga A dan B saling tarik menarik. Hal ini terjadi pada permainan TT.
Bagaimana dengan TT pada kelaurga?
Sudut A adalah sebagai Suami dan sudut B sebagai Istri. Terjadinaya tarik menarik antara suami dan istri pada saat menetukan tempat tinggal yang di sebabkan tempat kerja mereka yang berbeda. Istri ingin menetap di daerah tempatnya bekerja dan berusaha merayu suaminya untuk tinggal disana. Begitu juga seorang suami, dia merayu istrinya supaya mereka tinggal di daerah tempat dia bekerja. Hal ini membuat tidak ada perbedaannya dengan permainan TT. Pemenangnya adalah yang mampu menjadikan daerah tempat tinggalnya menjadi lokasi tempat tinggal mereka. Dalam permainan TT, pemenangnya adalah orang yang mampu menyeret lawannya ke daerahnya.
Jika dibahas secara tanggung jawab maka yang berhak menentukan tempat tinggal adalah suami dan istri harus mendukung keputusan suaminya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang suami yang diajak tinggal di daerah tempat istrinya bekerja. Apakah hal ini salah? Tidak selagi hal itu mampu menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warahmah. Namun bagaimana jika istri tidak bersedia tinggal di daerah suaminya bekerja? Apakah istri menjadi titik permasalahan? Untuk mengatasi hal seperti ini, suami dan istri memerlukan musyawarah untuk memutuskan keputusan yang terbaik dalam rumah tangga mereka. Andai saja keputusannya adalah Long Distance Relationship (LDR) tidak menjadi masalah dengan catatan sudah memiliki kesepakatan bersama.
Para pembaca dimanapun berada, marilah kita berbuat baik dalam segala baik dalam berumah tangga, bertetangga, bermasyarakat dan lainnya. Seperti yang pernah disampaikan Ustd Aa Gym "jangan menjadi masalah dan jadilah menjadi seolusi"
Terima Kasih
Wassalam
Ramadhan 1439/2018 malam ke 15
Komentar
Posting Komentar