Langsung ke konten utama

Kesatuan Mahasiswa Sumatera Utara

Temu Mahasiswa Asal Sumatera Se-JABODETABEK
 
Bersama KMSU (Kesatuan Mahasiswa Sumatera Utara) Menjalin Kekeluargaan
Antar Mahasiswa Asal Sumatera Utara
Di Aula Student Center, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
 


 
 
     "Marsihaholongan do hamu inang, amang di ratto ni halakan"
       Merupakan kata yang terlintas ketika saya mengikuti acara KMSU yang di hadiri oleh Kakak Edrida, ia berasal dari Padang Sidempuan (Kota Salak). Acara itu diselenggarakan pada 18/9/14 jam 2.05 a.m. Teman-teman yang berasal dari daerah sumatera sudah lebih dari 3 yang telah hadir termasuk saya dan ketiga teman saya. Kami langsung mengambil posisi duduk di kursi paling depan dengan niat yang baik yakni untuk melihat dan mensukseskan kegiatan daerah kita yang kita banggakan. Tepat di depan sebelah kanan ruangan kami duduk berderetan.
 
        Acara itu kami dapat info via selebaran atau brosur dan media Facebook, bbm juga. Di dalam undangan tersebut, ada satu hal yang menarik untuk di dapatkan yakni sayur daun ubi (simarata) dan sambal teri medan (sartika) merupakan khas makanan medan. Kata-kata itu membuat semangat kami untuk menghadiri acara itu. Tepat pada hari H kami menghadiri acara tersebut teman saya itu adalah Aufa dari Binjai, Adlan dari Parcut Sei Tuan MEdan, Habibi dari Simpang Barumun, Halongonan, Dinil dari Tanjung Morawa, dan Uspan (saya) dari Batang Baruhar Jae, Gunung Tua.
 
      Acara demi acara sudah dilaksanakan mulai dari pembukaan, sambutan-sambutan dan kemudian adalah hiburan yakni penampilan tari dari putri-putri KMSU yang di iringi dengan tari tor-tor dan music yang lainnya. Di suasana yang singkat itu saya merasa senang dikarenakan melihat ruangan yang di isi oleh orang sumatera dan menggunakan banyak bahasa daerah, kemudian tarian tor-tor itu mengingatkan benar kampung halaman.
 
    Setelah beberapa waktu acara demi acara sudah di lewati, kini tiba saatnya untuk acara inti yakni Kakak Ednida sebagai pengisi acara tersebut. Ada beberapa hal sebagai poin yang saya tangkap dari arahan atau penyampaian oleh kakak itu. Pertama, adalah kita berbuat baik dengan sebaik-baiknya walaupun itu kelihatan kecil, kita tidak tahu bahwa itu yang menjadikan kita sukses suatu saat nanti dengan catatan kebaikan itu tidak diegokan tapi harus dibagi pada orang banyak dan luas. Kedua adalah kerja keras atau kerja yang rutin, kakak memberi misal ketika ia kuliah di medan, ia kuliah di dua kampus ternama di medan yakni USU dan UNIMED. Kakak bisa mengontrol waktu untuk kuliah di dua kampus tersebut walaupun jarak antara kedua kampus tersebut lumayan jauh. Yang terakhir adalah kita sebagai orang perantau jangan lupa akan kampung halaman kita, kita harus membangun daerah kita supaya daerah kita tidak ketinggalan dengan daerah yang ada di jawa, salah satu cara adalah seperti yang kita laksanakan saat ini yaitu menempuh pendidikan di daerah Jakarta.
 
     Yang terakhir, yang menjadi kesan bagi saya dan teman-taman adalah masakan atau makanan yang di bagikan kepada para peserta (gak tau kalau pemateri) adalah nasi, daun ubi dan ikan teri medan. Setelah selesai acara kami langsung meninggalkan aula student center dan langsung pulang ke kosan, dan kosan kami tidak jauh dari kampus uin jkt. Sesampai kami di kosan kami langsung membuka isi dalam plastik hitam tersebut, dan isinya adalah daun ibu, ikan teri medan. Kami langsung cuci tangan masing-masing kemudian makan. Yang menjadi pertanyaan dalam suasana makan kami adalah '' kira-kira siapa yang masak daun ubi ini, karena bumbunya sempurna ada palak, rimbang dan santan kelapanya berasa bangat, begitu juga teri medannya sangat enak, kalau ada jualan mungkin bisa di beli? Salah satu teman saya berasumsi bahwa yang masak makanan itu adalah putri-putri kmsu, karena dia tahu salah satu dari anggota kmsu adalah orang yang tingga dekat dengan daerahnya, tapi hasilnya; kami tidak tahu siapa yang masak dan makanan pun habis.
 
 
Thanks
Wassalam
Uspan
 
    

 
 


Komentar

  1. horas. salam inspirasi. semoga sukses selalu membangun daerah dan negara

    jangan lupa hadiri kakak dalam pembacaan puisi tanggal 5 september 2015 di Taman ismail Marzuki, hubungi sekretaris kakak 081361780641

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKREDITASI JURUSAN UIN SU MEDAN

Akreditasi jurusan menjadi syarat penerimaan CPNS. Lalu di sini saya share link akreditasi jurusan-jurusan di UIN SU. Moga lulus cpns nya ya. Amin Langkah-langkahnya 1. Copy atau klick link di bawah ini. http://lpm.uinsu.ac.id/page/125/sertifikat-akreditasi-prodijurusan-di-universitas-islam-negeri-sumatera-utara 2. Lalu pilih Jurusan dan klick download pada kolom ujung. 3. Selamat mendownload Untuk download akreditasi kampus, klik link di bawah ini. http://lpm.uinsu.ac.id/assets/file/Sertifikat_Akreditasi_UIN-SU04122017_001.png Terima kasih

Three Part of Ramadhan

First is Rahmah (God's mercy) Second is Magfirah (fogiveness) Third is Ithkum minannar(free from the hell) 10 days the beginning of ramdhan, Allah gives rahmah to human who worship him. The human should do worship as many as possible to Allah. Then, Allah will give his rahmah to you. 10 days of the middle of ramadhan is forgiveness. No body is perfect as human being. You must have mistake to yourself, your friend and even to your God. This moment is the best time to crave Allah's forgiveness. You do it as many as possible and may Allah will delete all your sin. 10 days the last of ramdhan is free from the hell. Do you want free from the hell?  of course yes, I don't want to go to the hell. If you agree with me. This moment is the best. You crave Allah about you will free from the hell in the day after. It means you will go the heaven directly without burning your sin in hell first. That's my writing for this moment thanks  Have a nice day

Antara Puasa Nazar dan Puasa Senin-Kamis

Saya pernah memiliki niat untuk bernazar jika impian saya tercapai. Ternyata impian saya dikabulkan Allah swt (alhamdulillah). Terus saya melaksanakan nazar tersebut. Ditengan-tengah pelaksanaan nazar saya, saya melakukan puasa nazar di hari senin (atau kamis, saya lupa) sehingga teman saya yang lain juga ikut sahur. Terus, saya berniat untuk berpuasa sunnah senin dan nazar. Waktu itu suara niatnya saya sedikit kedengaran (niat saya menggunakan bahasa Indonesia "sengaja aku puasa sunnah senin dan nazar lillahi taala"). Kemudian, teman saya menegur saya dan langsung melakukan commentar bahwa niatnya didahulukan puasa nazar terus puasa sunnah senin. Dengan komentar itu saya langsung mengubah redaksi niat saya. Teman saya yang memberikan komentar tersebut adalah alumni Al Azhar Cairo.  Namun sampai saat ini saya belum pernah membaca alasan kenapa harus niat puasa nazar terlebih dahulu dibanding puasa sunnah hari senin. Mungkin niat antara puasa nazar dengan puasa sunnah hari s...