Ma Ta'kulu Mim Ba'di Versus Ma' Ta'budu Mim Ba'di
(Apa yang akan kamu makan setelah aku tiada versus Apa yang akan kamu sembah setelah aku tiada)
(Apa yang akan kamu makan setelah aku tiada versus Apa yang akan kamu sembah setelah aku tiada)
Tulisan ini akan membahas tentang keimanan seseorang khususnya yang beraga Islam. Kedua kalimat diatas saya dapatkan dari ceramah KH Zainuddin MZ. Di dalam ceramahnya dia menyampaikan tentang pentingnya keyakinan kepada Allah. Didalam ceramahnya, dia juga menyampaikan kisah Nabi Ibrahim dengan anaknya Ismail. Ma' Ta'budu Mim Ba'di, kalimat ini yang ditanyakan oleh Nabi Ibrahim kepada anaknya. Tujuannya adalah untuk meyakinkan Ismail bahwa Allah adalah tuhannya, bukan yang lain. Jawaban Ismail yang membuat ayahnya tidak ragu lagi akan keimanan anaknya yakni Allah.
KH Zainuddin MZ menyampaikan dalam ceramahnya itu memiliki pergeseran pertanyaan yang menyebabkan keyakinan kepada Allah berkurang. Ma Ta'kulu Mim Ba'di, kalimat ini lah yang bergeser tersebut. Yang artinya Apa yang akan kau makan setelah aku tiada? Kalimat ini sudah merusak keyakinan umat Islam. Sebab, dia sudah mulai goyah dengan keyakinannya bahwa Allah lah yang maha memberi rezeki. Di sisi lain, pertanyaan ini juga terulang kembali ketika seorang perempuan di lamar oleh pria. Si ayah akan bertanya kepada si pria tersebut, Apa pekerjaanmu? Kamu yakin mampu menafkahi kebutuhan putri saya dll. Pertanyaan diatas memiliki makna ragu akan rezeki yang Allah berikan.
Sebagai muslim yang baik, mestinya kita harus betul-betul memahami bahwa tujuan hidup di muka bumi adalah untuk bertaqwa kepada Allah. Makna taqwa selain dari melaksanakan perintahnya maupun meninggalkan larangannya, yakni menyakini semua yang telah tertulis dalam kitab suci Alquran.
Sekian
Komentar
Posting Komentar