Saya memang terlambat menonton film ini karena baru tadi siang saya tonton. Padahal film ini udah ditayangkan beberapa tahun lalu, maklumlah tidak kepoan orangnya. Namun, film ini sudah ada ditelinga saya sejak lama dari teman-teman kampus. Ketika mereka membahas film 5 cm, maka saya yang menjadi pendengar budiman diantara komentar dan sanjungan mereka pada film tersebut. Sebagian teman mengatakan bahwa film ini motivasi buat yang suka telat wisuda, suka nongkrong yang gak jelas tujuannya dan banyak komentar lainnya.
Sore tadi, mata ini ngantuk bangat, sehingga timbul ide untuk nonton film supaya ngantuknya hilang. Awalnya ngedit tesis untuk dijadikan jurnal, eh baru sebentar membaca dan mengedit tesisnya mata sudah mengusai pikiran. Enaknya, nonton film apa ya? terus teringatlah film 5 cm ini. Tanpa memperlambat waktu, langsung saya klik google chrome dan search (mencari) nonton film 5 cm online. Banyak pilihan yang muncul, saya hanya pilih salah satu saja. Film 5 cm pun dimulai.
Oh ya, sebelum saya buka film 5 cm, saya lihat terlebih dahulu trailernya di youtobe. Dengan trailer yang saya putar itu membuat saya semakin penasaran pada film itu. Film itu pun saya tonton dengan kesendirian karena teman yang lain udah pada nonton dan tau alur filmnya. Saya gak mau dikasi tau alur film 5 cm ini karena dengan dikasi tau alurnya maka rasa penasaran saya menurun, jadi gak wow jadinya.
Di awal film, saya menebak bahwa film ini biasa saja karena lokasinya di jakarta dan actingnya soal pertemanan yang solid. Namun, ketika ada tantangan untuk tidak berkomunikasi selama 3 bulan, film ini sudah mulai menampakkan perbedannya dengan film-film yang lain. Para pemeran film ini melakukan kegiatan sehari-hari mereka dengan tujuan mereka masing-masing tanpa komunikasi antara satu sama lain. Pada saat sibuk masing-masing, mereka saling merindukan namun karena perjanjian mereka mampu untuk tidak berkomunikasi selama 3 bulan. Di bulan ke 3 pekan terakhir, mereka berjanji untuk bertemu di stasiun Pasar Senen Jakarta dengan perlengkapan yang telah disarankan.
Film pun berlanjut tanpa bufffering dari internet sehingga membuat nuansa menonton film ini masuk dan bisa diikuti alur filmnya. Perasaan suka atau cinta juga hadir di dalam film ini, pandangan mata yang tajam adalah ciri-ciri orang mencintai orang lain dan padangan tajam itu ditayangkan di dalam film ini, yang melihat dengan pandangan tajam itu adalah (siapa namanya, cowok). Ketika nonton itu saya meiliki catatan kecil yakni:
"Gunung Semeru membuatnya terluka namun dia berjanji di gunung itu bahwa mendaki Semeru menjadi penghormatan baginya, penghargaan yang tak akan dia lupakan selama hidupnya"
Tulisan ini saya tulis ketika mereka berada di puncak gunung dan menancapkan bendera merah putih. Kenapa tulisan ini saya tulis ketika menonton? karena ini adalah kunci film 5 cm menurut saya. Alasannya, para pemeran film ini tetap semangat untuk menggapai puncak Semeru meskipun mereka telah terluka dan berdarah dan impian mereka untuk berada di puncak Semeru ada di dekat Jidat mereka dengan jarak sekitar 5 cm. Sehingga mereka tetap melihat impian itu meskipun banyak tantangan yang merusak impian itu. Endingnya mereka menggapai impian itu, mereka mampu minginjakkan kaki mereka di puncak Semeru. Tidak ada gunung yang lebih tinggi dari lutut mereka, jika telah berada di puncak gunung tersebut.
Yang terngiang-ngiang didalam pikiran saya adalah bagaimana lahirnya perasaan cinta diantara pemeran film ini, asal-usulnya kurang jelas sehingga ending perasaan cinta pada film ini membuat keheranan yang tanpa alasan dan alur yang membingungkan, tapi gak apalah. Film ini menurut saya bagus, bagus, dan bagus bangat. Jika ada film 5 cm yang ke 2, saran saya kisah tentang perjuangan cinta untuk mendapatkan kekasih hati para pemeran dalam film ini.
Catatan
Moga catatan ini memiliki hikmah
Jika salah diperbaiki
Komentar
Posting Komentar