Langsung ke konten utama

Menjadi Manusia Sempurna

Selesai sholat Jumat saya menyalami jamaah disamping kiri dan kanan saya. Kemudian saya berdoa secara jamaah yakni mengikuti doa dari imam sholat Jumat. Setelah itu, sholat ba'diah saya laksanakan hingga selesai.

Terus, saya menemui teman saya yang sedang kuliah S3 di UIN Jakarta di dalam mesjid tersebut, jumlah teman saya itu ada 2 orang. Perbincangan pun mengalir tanpa kontrol. Banyak ucapan-ucapan yang kami utarakan termasuk ucapan saya. Diantara perbincangan kami tersebut ada satu hal yang mengesankan saya, yakni permintaan Aristoteles kepada gurunya.

AR: Guru, bagaimana caranya menjadi orang yang sempurna?
GR: Mudah muridku. Sekarang, kamu pergi ketaman dan petik satu bunga yang terindah menurutmu dengan catatan kamu tidak boleh mundur dan melihat ke belakang.

Aristoteles pergi ketaman mencari bunga yang tercantik menurutnya. Sesampainya di taman, ia melihat hamparan bunga, lalu dia pun mendekati taman tersebut. Ketika di pinggir taman, dia telah melihat bunga yang tercantik diantara bunga yang lainnya. Tetapi dia tidak memetik bunga tersebut karena dia memiliki pikiran bahwa di pinggir taman saja sudah ada bunga secantik ini, di dalam taman pasti ada banyak bunga yang lebih cantik dari ini. Dia pun meninggal bunga yang di pinggir tersebut dan masuk ke dalam taman. Ternyata, di tengah-tengah taman, semua bunga yang dia lihat biasa saja dan tidak ada bunga yang lebih indah dari yang dipinggir tadi. Namun, karena persyaratan tidak boleh balik atau mundur maka dia pulang dan menemui gurunya dengan tangan kosong.

GR: Kenapa bunganya tidak ada?
AR: Lalu, dia pun menceritakan kisahnya di taman bunga tersebut
GR: Manusia juga tidak ada yang sempurna, setiap orang memiliki kekurangan seperti kamu yang tidak sanggup memetik bunga yang tercantik menurutmu. Orang yang sempurna itu adalah orang yang mampu menerima kekurangan orang lain.

Notes
AR= Aristoteles
GR= Guru Aristoteles

Catatan
Moga tulisan ini bermanfaat. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Puasa Nazar dan Puasa Senin-Kamis

Saya pernah memiliki niat untuk bernazar jika impian saya tercapai. Ternyata impian saya dikabulkan Allah swt (alhamdulillah). Terus saya melaksanakan nazar tersebut. Ditengan-tengah pelaksanaan nazar saya, saya melakukan puasa nazar di hari senin (atau kamis, saya lupa) sehingga teman saya yang lain juga ikut sahur. Terus, saya berniat untuk berpuasa sunnah senin dan nazar. Waktu itu suara niatnya saya sedikit kedengaran (niat saya menggunakan bahasa Indonesia "sengaja aku puasa sunnah senin dan nazar lillahi taala"). Kemudian, teman saya menegur saya dan langsung melakukan commentar bahwa niatnya didahulukan puasa nazar terus puasa sunnah senin. Dengan komentar itu saya langsung mengubah redaksi niat saya. Teman saya yang memberikan komentar tersebut adalah alumni Al Azhar Cairo.  Namun sampai saat ini saya belum pernah membaca alasan kenapa harus niat puasa nazar terlebih dahulu dibanding puasa sunnah hari senin. Mungkin niat antara puasa nazar dengan puasa sunnah hari s...

Today is Today

This time I want to discuss about thanks fully for today. Have you ever heard about Yesterday is a history, Tomorrow is a mystery and today is a gift. Yesterday will never come back and we will never know that tomorrow is yours or not. But today you know it and feel it.  Today starts from your waking up. You start your day by open your eyes. Ear and other senses are active to recognise the situation. Today is your day. You have to do your best for this day. How to do the best for to day? The first, you should thanks to Allah that wake you up from your sleeping. The second, you believe that today is better than yesterday The third, you do your job by happiness and full of smiling The fourth, you eat on time or doing fasting The fifth, you share good habits to others The sixth, you talk full of mildness The seventh, you wear a good looking clothes The eight, you perform imprison The ninth, you drive carefully The tenth, you thanks to Allah that you compl...

Three Part of Ramadhan

First is Rahmah (God's mercy) Second is Magfirah (fogiveness) Third is Ithkum minannar(free from the hell) 10 days the beginning of ramdhan, Allah gives rahmah to human who worship him. The human should do worship as many as possible to Allah. Then, Allah will give his rahmah to you. 10 days of the middle of ramadhan is forgiveness. No body is perfect as human being. You must have mistake to yourself, your friend and even to your God. This moment is the best time to crave Allah's forgiveness. You do it as many as possible and may Allah will delete all your sin. 10 days the last of ramdhan is free from the hell. Do you want free from the hell?  of course yes, I don't want to go to the hell. If you agree with me. This moment is the best. You crave Allah about you will free from the hell in the day after. It means you will go the heaven directly without burning your sin in hell first. That's my writing for this moment thanks  Have a nice day