Langsung ke konten utama

Attitude Changing Based on Your Old

This writing is about my friends habit. I have permit me to write his habit.

To the point, he is a man and master student in one university in Jakarta. I spent my time with him in weekend and holiday especially when we want to cook some menu. Usually he likes to attend the seminar and conference which are free of charge because he will get free lunch or free dinner. 

One time, we attend the international conference and the conference is two days. My friends very like to eat free of charge so do I (he he he heeee). In the international conference we ate beep soup, rendang padang and others the last is we are very full.

However, we attend the international conference which is I-MELT conferences. The facility is same as the last international conference but my friends do not want to eat or lunch at the conference. Then I ask him, why do not you want to eat at the conference? he answer, I am shy eat there because we are just participant. Then, I ask again, but there is facility (lunch) for participant, we can take that one. He answered, I am shy, shy. 

I conclude that in the first international conference his age was 23 to 25. However in the second international conference, his age was 26 to 30. So, there is correlation between attitude and age. It can be see the habit of children to teenager, teenager to youth, youth to adult then grandfather and grandmother. 

Since now, ask yourself about your attitude to your age, is it suitable or still coherence or not. If not, try to change your attitude to the older one such as my friends did.

Notes
Take the goodness and left the badness
The goodness is belong to Allah and the badness is mine
Thank you

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logo UIN Jakarta, IAIN Padang Sidempuan dan Provinsi Sumatra Utara

Antara Puasa Nazar dan Puasa Senin-Kamis

Saya pernah memiliki niat untuk bernazar jika impian saya tercapai. Ternyata impian saya dikabulkan Allah swt (alhamdulillah). Terus saya melaksanakan nazar tersebut. Ditengan-tengah pelaksanaan nazar saya, saya melakukan puasa nazar di hari senin (atau kamis, saya lupa) sehingga teman saya yang lain juga ikut sahur. Terus, saya berniat untuk berpuasa sunnah senin dan nazar. Waktu itu suara niatnya saya sedikit kedengaran (niat saya menggunakan bahasa Indonesia "sengaja aku puasa sunnah senin dan nazar lillahi taala"). Kemudian, teman saya menegur saya dan langsung melakukan commentar bahwa niatnya didahulukan puasa nazar terus puasa sunnah senin. Dengan komentar itu saya langsung mengubah redaksi niat saya. Teman saya yang memberikan komentar tersebut adalah alumni Al Azhar Cairo.  Namun sampai saat ini saya belum pernah membaca alasan kenapa harus niat puasa nazar terlebih dahulu dibanding puasa sunnah hari senin. Mungkin niat antara puasa nazar dengan puasa sunnah hari s...

Aku dan TesisKu

                                            Lika Liku Mendapatkan M.Pd         Pagi hari itu merupakan pagi yang biasa, dimana matahari terbit di upuk timur Indonesia dan kesibukan orang-orang mulai beroperasi. Jam 08-00 tertulis di dalam surat untuk Menguji Ujian Proposal; surat itu saya hantarkan kepada penguji kami nantinya. Komunikasi dengan dosen penguji tepatnya di RS Syarif Hidayatullah, dengan tujuan untuk memberikan proposal kami yang nantinya akan di ujikan. Ujian itu akan di laksanakan tepat pada tanggal 29 Oktober 2014 tepatnya pada hari Rabu jam 08.00. Kami bertiga sudah menyiapkan diri sebelum tanggal itu telah hadir.                 ...